BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Pada
awalnya, ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki manusiaa masih relatiif
sederhana, namun sejak abad pertengahan
mengalami perrkembangan yang pesat. Berbagai penemuan teori – teori baru terus
berlangsung hingga saat ini dan dipastikan kedepannya semakin berkembang.
Pada
jaman dahulu kala, mungkin orang akan menganggap mustahil, jika manusia bisa menginjakan kaki di bulan, tetapi berkat
kemajuanm dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi pada pertengahan abad ke-20,
pesawat apollo adalah pesawat pertama yang berhasil mendarat di bulan dan neil
amstrong adalah orang pertama yang berhasil menginjakan kakinya di bulan.
Selain
itu, dalam abad pengetahuan sekarang ini, diperlukan masyarakat yang memiliki
pengetahuan yang luas melalui belajar sepanjang hayat dengan standar mutu yang
tinggi. Sifat pengetahuan dan keterampilan yang harus dikuasai masyarakat
sangat beragam dan canggih, sehingga diperlukan sumber nilai atau orientasi
dasar yang diseratai dengan kemampuan dalam mengakses, memilih dan menilai
pengatahuan, serta mengatasi situasi yang ambigu dan antisipasi terhadap
ketidakpastian.
1.2
Rumusan
Masalah
1.2.1 Apakah
pengertian paradigma ?
1.2.2 Bagaimanakah
perkembangn ilmu pengetahuan dan teknologi ?
1.2.3 Bagaimanakah
peran pancasila sebagai paradigma perkembangan IPTEK ?
1.3
Tujuan
dan Manfaat
1.3.1 Untuk
mengetahui pengertian paradigma
1.3.2 Untuk
mengetahui perkembangan IPTEK
1.3.3 Untuk
mengetahui peran pancasila sebagai paradigma perkembangan IPTEK.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Paradigma
Istilah
paradigma pada mulanya dipakai dalam bidang filsafat ilmu pengetahuan. Menurut
Thomas Khun, orang yang pertama kali mengemukakan istilah tersebut menyatakan
bahwa ilmu pada waktu tertentu didominasi oleh suatu paradigma. Paradigma adalah pandangan
mendasar dari ilmuwan tentang apa yang menjadi pokok persoalan suatu cabang
ilmu pengetahuan.
Dengan
demikian, paradigma sebagai alat bantu para ilmuwan dalam merumuskan apa yang
harus dipelajari, apa yang harus dijawab, bagaimana seharusnya dalam menjawab
dan aturan – aturan yang bagaimana harus dijalankan dalam mengetahui persoalan
tersebut. Suatu paradigma
mengandung sudut pandang, kerangka acuan yang harus dijalankan oleh ilmuwan
yang mengikuti paradigma
tersebut.
Dengan
suatu paradigma
atau sudut pandang, seorang ilmuwan dapat menjelaskan sekaligus menjawab suatu
masalah dalam ilmu
pengetahuan. Istilah tersebut makin
lama makin berkembang tidak
hanya di bidang ilmu pengetahuan, tetapi di bidang lain juga seperti sosial dan
ekonomi, politik, serta hukum.
2.2 Perkembangnan IPTEK
Teknologi
sudah ada sejak dahulu dan manusia sudah menggunakan teknologi tersebut.
Seseorang menggunakan teknologi karena manusia memiliki akal. Dengan akal yang
dimiliki, mereka ingin keluar dari masalah dan ingin hidup lebih baik dan lebih
nyaman. Kemajuan teknologi adalah sesuatu hal yang tidak bisa kita hindari,
karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu
pengetahuan. Perkembangan teknologi ini sangat diperlukan. Masyarakat sudah
terbiasa atau sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi – inovasi
yang telah dihasilkan dalam decade terkhir.
Kini
ilmu pengetahuan dan teknologi, dengan temuan – temuanya melaju pesat mendasar,
spektakuler. IPTEK tidak lagi hanya digunakan sebagai saran kehidupan tetapi
sekaligus sebagai kebutuhan kehidupan manusia. Bersamaan dengan itu IPTEK telah
menyentuh seluruh segi dan sendi kehidupan dan merombak budaya manusia secara
intensif. Pengembangan dan penerapan IPTEK harus sejauh mungkin memenuhi kriteria ketepatgunaan,
seperti :
a.
Segi teknis dapat dilaksanakan
c.
Secara ekonomi dapat dipertanggungjawabkan
b.
Segi sosial akseptable
d.
Secara ekologi tidak menurunkan kualitas hidup
2.3 Pancasila Sebagai
Paradigma Perkembangn IPTEK
Pancasila merupakan bukan ideologi yang kaku dan tertutup, justru bersifat reformatif,
dinamis dan antisipatif. Dengan demikian pancasila mampu menyesuaikan dengan
perubahan dan perkembangan IPTEK. Kemampuan ini sesungguhnya tidak berarti
pancasila itu dapat mengubah nilai – nilai dasar yang terkandung, tetapi lebih
menekankan pada kemampuan dalam mengartikulasikan suatu nilai menjadi aktivitas
nyata dalam pemecahan masalah yang terjadi.
Tujuan dari IPTEK ialah untuk mewujudkan
kesejahteraan dan peningkatan harkat dan martabat manusia, maka IPTEK pada
hakekatnya tidak bebas nilai, namun terikat nilai. Dengan memasuki kawasan
IPTEK yang diletakakan diatas pancasila sebagai paradigmanya, perlu dipahami
dasar dan arah peranannya, yaitu :
a. Dimensi
Reality :
Yaitu nilai –
nilai dasar yang terkandung di dalam ideology tersebut secara real berakar
dalam hidup masyarakat atau bangsanya.
b. Dimensi
Idealisme :
Yaitu nilai –
nilai dasar ideologi tersebut mengandung idealisme yang memberi harapan tentang
masa depan yang lebih baik.
c. Dimensi Fleksibeliti
Maksud dari
dimensi flekssibiliti adalah peengembangan ideologi tersebut memiliki kekuasaan
yang memungkinkan dan merangsang peerkembangan pemikiran-pemikiran baru ysng
relavan dengan ideologi.
Dengan memasuki kawasan IPTEK yang diletakan diatas pancasila
sebagai paradigmanya perlu dipahami dasar daan arah perananya, yaitu :
a. Aspek
Ontologi
IPTEK
merupakan aktivitas manusia yang tidak mengenal titik henti dalam upayanya
untuk mencari kebenaran dan kenyataan.
b. Aspek
Epistemologi
Pancasila
dengan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dijadikan metode berpikir.
c. Aspek
Askiologi
Nilai-nilai yang
terkandung didalam pancasila sebagai metode berpikir, maka manfaatan dan efek
pengembangan ilmu pengetahuan secara negatif tidak bertentangan dengan ideal
dari pancasila dan secara positif mendukung atau mewujudkan nilai-nilai ideal
pancasila.
Sila – sila pancasila yang harus menjadi sistem
etika dalam pengmbangan IPTEK :
1. Sila
ketuhanan yang mahaesa
Mengkomplementasikan
ilmu pengetahuan mencipta, keseimbangan antara rasional dan irasional, antara
akal dan kehendak. Berdasarkan sila ini IPTEK tidak hanya memikirkan apa yang
ditemukan dibuktikan dan diciptakan tetapi juga dipertimbangkan maksud dan
akibatnya apakah merugikan manusia disekitarnya atau tidak
2. Sila
kemanusiaan yang adil dan beradab
Memberikan
dasar-dasar moralitas bahwa manusia dalam mengembangkan IPTEK harus bersikap
beradab karena IPTEK adalah sebagai hasil budaya manusia yang beradab dan
bermoral.
3. Sila
persatuan indonesia
Mengkomplementasiakan
universalitas dan internasionalisme (kemanusiaan) dalam sila-sila yang lain.
4. Sila
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dan kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
Mendasari
pengembangan IPTEK secara demokratis, artinya setiap ilmuan harus memiliki
kebebasan untuk mengembangkan IPTEK juga harus menghormati dan menghargai
kebebasan orang lain dan juga memiliki sikap yang terbuka.
5. Sila
keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia
Mengkomplementasikan
pengembangan IPTEK haruslah menjaga keseimbangan keadilan dalam kehidupan
kemanusiaan yaitu keseimbangan keadilan dalam hubungannnya dengan dirinya
senndiri maupun dengan Tuhannya.
T.Jacob
(2000) (dalam internet) berpendapat bahwa Pancasila mengandung hal-hal yang
penting dalam pengembangan iptek, yaitu:
1. Sila
Ketuhanan Yang Maha Esa
Mengingatkan
manusia bahwa ia hanyalah makhluk Tuhan yang mempunyai keterbatasan seperti
makhluk-makhluk lain, baik yang hidup maupun yang tidak hidup.
2. Sila
Kemanusiaan yang adil dan beradab
Usaha
untuk menyejahterakan manusia haruslah dengan cara-cara yang berprikemanusiaan.
3. Sila
Persatuan Indonesia
Mengingatkan
pada kita untuk mengembangkan iptek untuk seluruh tanah air dan bangsa.
4. Sila
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
Membuka
kesempatan yang sama bagi semua warga negara untuk mengembangkan iptek, dan
mengenyam hasilnya, sesuai kemampuan dan keperluan masing-masing.
5. Sila
Keadilan sosial
bagi seluruh rakyat indonesia
Memperkuat
keadilan yang lengkap dalam alokasi dan perlakuan, dalam pemutusan,
pelaksanaan,perolehan hasil dan pemikiran resiko
Pancasila
merupakan satu kesatuan dari sila-sila yang merupakan sumber nilai, kerangka
pikir serta asas moralitas bagi pembangunan IPTEK. Sehingga bangsa yang
memiliki pengembangan hidup pancasila, maka tidak berlebihan apabila
pengembangan IPTEK harus didasarkan atas paradigma pancasila. Syarat dan
kondisi dikembangkannya iptek yang pancasialis adalah :
a. Adanya
keyakinan akan kebenaran nilai-nilai Pancasila dalam diri setiap ilmuwan.
b. Adanya
situasi yang kondusif secara kultural, yaitu harus adanya semangat pantang
menyerah untuk mencari kebenaran ilmiah yang belum selesai.
c. Adanya situasi
yang kondusif secara struktural, bahwa perguruan tinggi harus terbuka wacana
akademisnya, kreatif, inovatif, dan mengembangkan kerja sama dengan
bidang-bidang yang berbeda.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Kemajuan
teknologi itu sesuatu atau sarana yang tidak bisa kita tinggalkan atau kita
jauhi karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu
pengetahuan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi
kehidupan manusia, memberikan banyak kelebihan serta membantu manusia dalam
bekerja. Dalam bidang teknologi manusia sudah
menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi - inovasi yang telah diciptakan selama decade
terakhir. Tetapi manusia tidak bisa menipu diri sendiri akan kenyataan bahwa
teknologi juga memiliki dampak negatif.
Oleh sebab itu
pemerintah harus membuat suatu aturan atau undang – undang internasional yang
harus dipatuhi oleh pengguna teknologi, agar kita bisa mencegah atau mengurangi
dampak negative akibat kenajuan teknologi.
3.2 Saran
Dengan kemajuan
teknologi di jaman modern seperti membuat pekerjaan kita menjadi sangat mudah
dan waktu yang diperlukan pun juga tidak banyak. Oleh sebab itu marilah kita
pergunakan teknologi yang telah ada ini dengan baik dan benar.