Rabu, 18 Juni 2014

Peran Pancasila sebagai paradigma dalam pengembangan IPTEK

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pada awalnya, ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki manusiaa masih relatiif sederhana, namun sejak abad  pertengahan mengalami perrkembangan yang pesat. Berbagai penemuan teori – teori baru terus berlangsung hingga saat ini dan dipastikan kedepannya semakin berkembang.
Pada jaman dahulu kala, mungkin orang akan menganggap mustahil, jika manusia  bisa menginjakan kaki di bulan, tetapi berkat kemajuanm dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi pada pertengahan abad ke-20, pesawat apollo adalah pesawat pertama yang berhasil mendarat di bulan dan neil amstrong adalah orang pertama yang berhasil menginjakan kakinya di bulan.
Selain itu, dalam abad pengetahuan sekarang ini, diperlukan masyarakat yang memiliki pengetahuan yang luas melalui belajar sepanjang hayat dengan standar mutu yang tinggi. Sifat pengetahuan dan keterampilan yang harus dikuasai masyarakat sangat beragam dan canggih, sehingga diperlukan sumber nilai atau orientasi dasar yang diseratai dengan kemampuan dalam mengakses, memilih dan menilai pengatahuan, serta mengatasi situasi yang ambigu dan antisipasi terhadap ketidakpastian.





1.2 Rumusan Masalah
1.2.1       Apakah pengertian paradigma ?
1.2.2       Bagaimanakah perkembangn ilmu pengetahuan dan teknologi ?
1.2.3       Bagaimanakah peran pancasila sebagai paradigma perkembangan IPTEK ?

1.3 Tujuan dan Manfaat
1.3.1       Untuk mengetahui pengertian paradigma
1.3.2       Untuk mengetahui perkembangan IPTEK
1.3.3       Untuk mengetahui peran pancasila sebagai paradigma perkembangan IPTEK.



BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Paradigma
Istilah paradigma pada mulanya dipakai dalam bidang filsafat ilmu pengetahuan. Menurut Thomas Khun, orang yang pertama kali mengemukakan istilah tersebut menyatakan bahwa ilmu pada waktu tertentu didominasi oleh suatu paradigma. Paradigma adalah pandangan mendasar dari ilmuwan tentang apa yang menjadi pokok persoalan suatu cabang ilmu pengetahuan.
Dengan demikian, paradigma sebagai alat bantu para ilmuwan dalam merumuskan apa yang harus dipelajari, apa yang harus dijawab, bagaimana seharusnya dalam menjawab dan aturan – aturan yang bagaimana harus dijalankan dalam mengetahui persoalan tersebut. Suatu paradigma mengandung sudut pandang, kerangka acuan yang harus dijalankan oleh ilmuwan yang mengikuti paradigma tersebut.
Dengan suatu paradigma atau sudut pandang, seorang ilmuwan dapat menjelaskan sekaligus menjawab suatu masalah dalam ilmu pengetahuan. Istilah tersebut makin lama makin berkembang tidak hanya di bidang ilmu pengetahuan, tetapi di bidang lain juga seperti sosial dan ekonomi, politik, serta hukum.
2.2 Perkembangnan IPTEK
Teknologi sudah ada sejak dahulu dan manusia sudah menggunakan teknologi tersebut. Seseorang menggunakan teknologi karena manusia memiliki akal. Dengan akal yang dimiliki, mereka ingin keluar dari masalah dan ingin hidup lebih baik dan lebih nyaman. Kemajuan teknologi adalah sesuatu hal yang tidak bisa kita hindari, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Perkembangan teknologi ini sangat diperlukan. Masyarakat sudah terbiasa atau sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi – inovasi yang telah dihasilkan dalam decade terkhir.
Kini ilmu pengetahuan dan teknologi, dengan temuan – temuanya melaju pesat mendasar, spektakuler. IPTEK tidak lagi hanya digunakan sebagai saran kehidupan tetapi sekaligus sebagai kebutuhan kehidupan manusia. Bersamaan dengan itu IPTEK telah menyentuh seluruh segi dan sendi kehidupan dan merombak budaya manusia secara intensif. Pengembangan dan penerapan IPTEK harus sejauh mungkin memenuhi kriteria ketepatgunaan, seperti :
a. Segi teknis dapat dilaksanakan      
c. Secara ekonomi dapat dipertanggungjawabkan
b. Segi sosial akseptable                     
d. Secara ekologi tidak menurunkan kualitas hidup
2.3 Pancasila Sebagai Paradigma Perkembangn IPTEK
Pancasila merupakan bukan ideologi yang kaku dan tertutup, justru bersifat reformatif, dinamis dan antisipatif. Dengan demikian pancasila mampu menyesuaikan dengan perubahan dan perkembangan IPTEK. Kemampuan ini sesungguhnya tidak berarti pancasila itu dapat mengubah nilai – nilai dasar yang terkandung, tetapi lebih menekankan pada kemampuan dalam mengartikulasikan suatu nilai menjadi aktivitas nyata dalam pemecahan masalah yang terjadi.
Tujuan dari IPTEK ialah untuk mewujudkan kesejahteraan dan peningkatan harkat dan martabat manusia, maka IPTEK pada hakekatnya tidak bebas nilai, namun terikat nilai. Dengan memasuki kawasan IPTEK yang diletakakan diatas pancasila sebagai paradigmanya, perlu dipahami dasar dan arah peranannya, yaitu :
a.  Dimensi Reality :
Yaitu nilai – nilai dasar yang terkandung di dalam ideology tersebut secara real berakar dalam hidup masyarakat atau bangsanya.
b.  Dimensi Idealisme :
Yaitu nilai – nilai dasar ideologi tersebut mengandung idealisme yang memberi harapan tentang masa depan yang lebih baik.
c.  Dimensi Fleksibeliti
Maksud dari dimensi flekssibiliti adalah peengembangan ideologi tersebut memiliki kekuasaan yang memungkinkan dan merangsang peerkembangan pemikiran-pemikiran baru ysng relavan dengan ideologi.
Dengan memasuki  kawasan IPTEK yang diletakan diatas pancasila sebagai paradigmanya perlu dipahami dasar daan arah perananya, yaitu :
a.      Aspek Ontologi
IPTEK merupakan aktivitas manusia yang tidak mengenal titik henti dalam upayanya untuk mencari kebenaran dan kenyataan.
b.      Aspek Epistemologi
Pancasila dengan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dijadikan metode berpikir.
c.       Aspek Askiologi
Nilai-nilai yang terkandung didalam pancasila sebagai metode berpikir, maka manfaatan dan efek pengembangan ilmu pengetahuan secara negatif tidak bertentangan dengan ideal dari pancasila dan secara positif mendukung atau mewujudkan nilai-nilai ideal pancasila.
Sila – sila pancasila yang harus menjadi sistem etika dalam pengmbangan IPTEK :
1.      Sila ketuhanan yang mahaesa
Mengkomplementasikan ilmu pengetahuan mencipta, keseimbangan antara rasional dan irasional, antara akal dan kehendak. Berdasarkan sila ini IPTEK tidak hanya memikirkan apa yang ditemukan dibuktikan dan diciptakan tetapi juga dipertimbangkan maksud dan akibatnya apakah merugikan manusia disekitarnya atau tidak
2.      Sila kemanusiaan yang adil dan beradab
Memberikan dasar-dasar moralitas bahwa manusia dalam mengembangkan IPTEK harus bersikap beradab karena IPTEK adalah sebagai hasil budaya manusia yang beradab dan bermoral.
3.      Sila persatuan indonesia
Mengkomplementasiakan universalitas dan internasionalisme (kemanusiaan) dalam sila-sila yang lain.
4.      Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dan kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
Mendasari pengembangan IPTEK secara demokratis, artinya setiap ilmuan harus memiliki kebebasan untuk mengembangkan IPTEK juga harus menghormati dan menghargai kebebasan orang lain dan juga memiliki sikap yang terbuka.

5.      Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia
Mengkomplementasikan pengembangan IPTEK haruslah menjaga keseimbangan keadilan dalam kehidupan kemanusiaan yaitu keseimbangan keadilan dalam hubungannnya dengan dirinya senndiri maupun dengan Tuhannya.
T.Jacob (2000) (dalam internet) berpendapat bahwa Pancasila mengandung hal-hal yang penting dalam pengembangan iptek, yaitu:
1.    Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
Mengingatkan manusia bahwa ia hanyalah makhluk Tuhan yang mempunyai keterbatasan seperti makhluk-makhluk lain, baik yang hidup maupun yang tidak hidup.
2.    Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab
Usaha untuk menyejahterakan manusia haruslah dengan cara-cara yang berprikemanusiaan.
3.    Sila Persatuan Indonesia
Mengingatkan pada kita untuk mengembangkan iptek untuk seluruh tanah air dan bangsa.
4.    Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
Membuka kesempatan yang sama bagi semua warga negara untuk mengembangkan iptek, dan mengenyam hasilnya, sesuai kemampuan dan keperluan masing-masing.


5.    Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia
Memperkuat keadilan yang lengkap dalam alokasi dan perlakuan, dalam pemutusan, pelaksanaan,perolehan hasil dan pemikiran resiko
Pancasila merupakan satu kesatuan dari sila-sila yang merupakan sumber nilai, kerangka pikir serta asas moralitas bagi pembangunan IPTEK. Sehingga bangsa yang memiliki pengembangan hidup pancasila, maka tidak berlebihan apabila pengembangan IPTEK harus didasarkan atas paradigma pancasila. Syarat dan kondisi dikembangkannya iptek yang pancasialis adalah :
a.    Adanya keyakinan akan kebenaran nilai-nilai Pancasila dalam diri setiap ilmuwan.
b.    Adanya situasi yang kondusif secara kultural, yaitu harus adanya semangat pantang menyerah untuk mencari kebenaran ilmiah yang belum selesai.
c.    Adanya situasi yang kondusif secara struktural, bahwa perguruan tinggi harus terbuka wacana akademisnya, kreatif, inovatif, dan mengembangkan kerja sama dengan bidang-bidang yang berbeda.




BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kemajuan teknologi itu sesuatu atau sarana yang tidak bisa kita tinggalkan atau kita jauhi karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia, memberikan banyak kelebihan serta membantu manusia dalam bekerja. Dalam bidang teknologi manusia sudah  menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi -  inovasi yang telah diciptakan selama decade terakhir. Tetapi manusia tidak bisa menipu diri sendiri akan kenyataan bahwa teknologi juga memiliki dampak negatif.
Oleh sebab itu pemerintah harus membuat suatu aturan atau undang – undang internasional yang harus dipatuhi oleh pengguna teknologi, agar kita bisa mencegah atau mengurangi dampak negative akibat kenajuan teknologi.
3.2 Saran

Dengan kemajuan teknologi di jaman modern seperti membuat pekerjaan kita menjadi sangat mudah dan waktu yang diperlukan pun juga tidak banyak. Oleh sebab itu marilah kita pergunakan teknologi yang telah ada ini dengan baik dan benar.

Park Bom of 2NE1 . She is main vocal